WHAT'S NEW?
Loading...

Panduan Praktis Budidaya Belut pada air bersih Tanpa Lumpur


Panduan Praktis Budidaya Belut pada air bersih
Panduan Praktis Budidaya Belut pada air bersih

Panduan Praktis Budidaya Belut pada air bersih Tanpa Lumpur – Pada artikel sebelumnya sahabat pertanian telah disajikan tentang cara budidaya belut dalam drum. Nah pada aritkel kali ini kami akan menyajikan tentang bagaimana jika budidaya belut dilakukan pada air bersih tanpa lumpur. Sebernarnya cara ini bukan termasuk inovasi baru, namun memang belum banyak kalangan yang tahu cara budidaya belut pada air bersih. Orang-orang selama ini hanya tahu bahwa belut memiliki habitat utama di lumpur. Faktanya saat ini belut dapat dikembangkan dengan baik pada media air bersih namun tetap harus menggunakan lumpur ketika proses perkawinan.

Ada beberapa keuntungan yang didapat dalam budidaya belut di air bersih, antara lain:

  • Mudah dalam pengontrolan, belut yang dibudidayakan dengan menggunakan air bersih lebih mudah dikontrol apabila terdapat belut yang mati.
  • Kepadatan bibit dapat dimaksimalkan, dalam proses budidayanya belut yang dibudidayakan dengan air bersih dapat menampung lebih banyak bibit ketimbang budidaya yang menggunakan lumpur.
  • Menurunkan tingkat kanibal pada belut, pada belut yang dibudidayakan di lumpur ketika belut telah mencapai usia dewasa belut akan menandai daerah kekuasaannya apabila ada belut lain yang melanggar maka belut dewasa tersebut tidak segan untuk membunuh belut lain tersebut.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam budidaya belut di air bersih adalah sebagai berikut:

Persiapan Kolam

Kolam budidaya belut yang kami anjurkan adalah kolam yang terbuat dari terpal ataupun semen sebab jenis kolam tersebut dapat mempertahankan tingkat kejernihan air ketimbang jenis kolam tanah. Apabila kolam menggunakan terpal ukuran kolam yang akan digunakan dapat menyesuaikan luas lahan.

Setelah kolam disiapkan tahap selanjutnya adalah pengisian air kolam, jika tinggi kolam 1 meter maka ketinggian air maksimum adalah 70-80 cmjangan taerlalu rendah dan terlalu tinggi dari itu. Setelah air disiapkan maka bibit belut sudah siap ditebar.

Pemilihan dan Penebaran Bibit Belut

Pemilihan bibit belut berkualitas harus memiliki kriteria antara lain:
Bibit belut tidak memiliki cacat/luka pada tubuh. Pilihlah bibit belut hasil pemijahan jangan pilih bibit hasil menangkap dialam bebas karena belut hasil budidaya akan lebih terjamin kualitasnya.
Bibit belut terlihat agresif, sifat agresif yang ditunjukan belut menandakan bahwa belut tersebut sehat. pemilihan belut harus benar-benar selektif jangan pilih belut yang jarang bergerak hal itu mengindikasikan bahwa belut tersebut memiliki bibit penyakit.

Ukuran bibit sama/seragam, keseragaman bibit belut penting diperhatikan agar mengurangi tingkat kanibalisme pada budidaya. Ukuran yang ideal untuk bibit belut adalah 10-12 cm.
Setelah penyeleksian bibit dilakukan dan didapatkan bibit-bibit yang berkualitas bibit belut harus dikarantina terlebih dahulu. Proses karantina bertujuan agar belut dapat beradaptasi pada kondisi air kolam lebih cepat. Proses karantina dilakukan dengan cara mengisi bak dengan air kolam lalu masukkan bibit belut kedalamnya. Berikan kuning telur yang dikocok terlebih dahulu sebagai asupan nutrisi bibit belut lalu biarkan bibit belut selama 1 hari. penebaran benih dapat dilakukan ketika bibit sudah tenang.

Panduan Praktis Budidaya Belut pada air bersih
Kolam Belut Air Bersih

Perawatan Budidaya


Pemberian Pakan
Kesuksesan dalam budidaya belut dipengaruhi besar pada pengelolaan pakannya. Pakan belut yang baik akan menghasilkan panen yang melimpah. Oleh karena itu dalam pengelolaan pakan harus memberikan pakan yang berkualitas. Beberapa jenis pakan yang baik untuk belut antara lain cacing merah, cacing lumbricus, ikan kecil, keong emas, bekicot dan sebagainya. Pemberian pakan belut dilakukan 2 kali sehari.

Pengelolaan air
Lakukanlah pengelolaan air yang intensif agar kualitas belut dapat terjaga. Kualitas air yang selalu jernih dapat mengurangi dampak timbulnya penyakit yang dapat menyerang belut. Lakukan pengecekan air setiap 2 kali seminggu. Apabila kolam budidaya telah terlihat keruh harus segera diganti dengan air yang jernih. Bersihkan sisa-sisa makanan yang berada didasar kolam. Dalam pengelolaan air dapat lebih baik lagi apabila dipasang alat sirkulasi air agar tetap menjaga kebersihan air kolam.

Saatnya pemanenan

Belut sudah dapat dipanen ketika belut berumur 3-4 bulan setelah penebaran benih. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mengurangi volume air kolam hingga ketinggian 5-10cm agar belut lebih mudah ditangkap. Selanjutnya belut siap di packing dan di distribusikan ke pasar. 

Panduan Praktis Budidaya Belut pada air bersih
Belut yang telah dipanen

0 komentar:

Posting Komentar